Perubahanmemiliki aspek yang luas, termasuk didalamnya yang berkaitan dengan nilai, norma, tingkah laku, organisasi social, lapisan social, kekuasaan, wewenang dan intraksi social. Menurut Koenjaraningrat perubahan social itu sendiri mencakup nilai-nilai yang bersifat material maupun budaya tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Dalammakalah kali ini kami mengangkat masalah perubahan sosial yang sengaja dilakukan yaitu: 1. Razia anak jalanan dan pengamen oleh satpol PP di kawasan Kedungsari, Tegalsari. Razia yang dilakukan oleh aparat satpol PP di kawasan Kedungsari, Tegalsari, Surabaya dapat dikatakan sebagai perubahan yang direncanakan. A Definisi Kebudayaan dan Masyarakat. Kata "kebudayaan" berasal dari (bahasa sangsekerta) buddhayah yang merupakan jamak kata "buddhi" yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal. Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan Syukuralhamdulillah, saya ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka saya bisa menyelesaikan sebuah karya tulis pengantar sosiologi berjudul "Dampak Perubahan Sosial Dan Kebudayaan Terhadap Kehidupan Masyarakat" . Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Perubahanperubahan sosial dan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama yaitu kedua-duanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya ciri-ciri tertentu, antara lain : 1. FaktorFaktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Budaya a. Sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri diantaranya 1. Bertambah dan berkurangnya penduduk 2. Penemuan-penemuan baru 3. Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat 4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi didalam tubuh masyarakt itu sendiri b. 7 Moore (2000), perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. BABII PEMBAHASAN A. Hakekat Perubahan Sosial Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok kelompok dalam masyarakat (Selo Soemardjan: 1974). Perubahansosial terjadi ketika ada kesediaan anggota masyrakat untuk meniggalkan unsur-unsur budaya dan sistem sosial lama dan mulai beralih menggunakan unsur-unsur budaya dan sistem sosial yang baru. Seluruh kehidupan masyarakat baik pada tingkatan individual, kelompok, Negara, dan dunia yang mengalami perubahan. A Pengertian Aspek Ekonomi dan Sosial. Dalam aspek ekonomi dan sosial setiap usaha yang dijalankan, tentu akan memberikan dampak bagi pelaku usaha dan lingkungan sekitar usaha itu sendiri. Bagi masyarakat yang berinvestasi akan memberian peluang untuk meningkatkan pendapatannya, sedangkan bagi pemerintah yang diperoleh dari aspek ekonomi dan Adaberbagai bentuk perubahan sosial budaya yang dapat dikelompokkan sebagai berikut. a. Berdasarkan Kecepatan Perubahan. 1). Evolusi. Evolusi adalah perubahan-perubahan yang memerlukan waktu yang lama,dimana terdapat suatu rentetan perubahan-perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. 2). Revolusi. Padabeberapa pemikir terdapat tiga tipe perubahan yaitu: perubahan peradaban, perubahan, budaya dan perubahan sosial. 1. Perubahan peradaban Perubahan adalah keniscayaan, dan perubahan ke arah yang lebih baik tentunya merupakan hasrat dari setiap individu maupun organisasi. Masyarakatsenantiasa mengalami perubahan, dapat berupa perubahan tatanan sosial, budaya, social ekonomi dan lainnya. Menurut para ahli linguistic dan sematik, bahasa akan mengalami perubahan sehingga diperlukan usaha atau ijtihad. Tentu kondisi suatu masyarakat akan berpengaruh terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh seorang mufti. Seiringdengan perkembangan zaman, nilai-nilai kebudayaan pun mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat dari manifestasi perilaku masyarakat dalam berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dengan arsitektur rumah atau tempat tinggal. Wangsadinata dan Djajasudarma (1995) menyebutkan perkembangan arsitektur merupakan manifestasi dari keinginan (hasrat) manusia ke arah yang lebih baik Aspeksosial (mitos) yang berkembang di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan anak : 1. Dukun sebagai penyembuh. Masyarakat pada beberapa daerah beranggapan bahwa bayi yang mengalami kejang-kejang disebabkan karena kemasukan roh halus, dan dipercaya hanya dukun yang dapat menyembuhkannya. 2. Timbulnya penyakit sebagai pertanda. I6r3. 91% found this document useful 11 votes41K views25 pagesDescriptiontuisan ini dibuat semasa mengikuti mata kuliah perubahan sosial budaya, yang berisi resume dari berbagai Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?91% found this document useful 11 votes41K views25 pagesMakalah Perubahan Sosial BudayaDescriptiontuisan ini dibuat semasa mengikuti mata kuliah perubahan sosial budaya, yang berisi resume dari berbagai description Perkembangan zaman yang semakin maju menuntut manusia untuk dapat mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan. Sadar atau tidak sadar, manusia sebagai makhluk monodualisme akan mengalami perbedaan keadaan sosial dari waktu sebelumnya ke waktu sekarang ataupun masa depan. Perbedaan keadaan itu yang menyebabkan adanya perubahan sosial, perubahan tatanan masyarakat yang secara sadar ataupun tidak, cepat atau lambat. dapat berlangsung dengan sendirinya maupun disengaja, tentunya dengan memperhatikan faktor-faktor pendukung sekaligus penghambatnya. Berbicara tentang perubahan, kita membayangkan sesuatu terjadi setelah jangka waktu tertentu, kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati antara sebelum dan sesudah. Secara ontologi dapat dikatakan bahwa masyarakat tidak dalam berada keadaan tetap terus menerus. Semua realitas sosial senantiasa berubah dengan derajat kecepatan, intensitas, irama, dan tempo yang berbeda. - Perubahan dalam kehidupan manusia merupakan keniscayaan dan akan senantiasa terjadi. Seluruh masyarakat di dunia mengalaminya sehingga perubahan bisa dikatakan bersifat universal. Maka itu, perubahan masyarakat menjadi topik penting dalam kajian ilmu sosial, terutama sosiologi. Pengamatan dari sudut pandang sosiologi menyimpulkan bahwa perubahan dalam masyarakat tidak hanya menyentuh aspek sosial, melainkan juga budaya. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan sering kali berjalan beriringan. Lantas, apa perbedaan perubahan sosial dan perubahan budaya? Meskipun berbeda, menukil Modul Konsep dan Pendekatan Perubahan Sosial terbitan UT, kedua jenis perubahan dalam masyarakat itu pada dasarnya tidak dapat dipisahkan. Melalui modul itu, Profesor Tahir Kasnawi dan Prof. Sulaiman Asang menulis, perubahan sosial dan budaya saling terkait karena setiap masyarakat adalah kumpulan manusia yang diikat oleh suatu kebudayaan. Adapun kebudayaan adalah wujud kesatuan cara merasa, berpikir, dan bertindak dari para warga anggotanya. Ketika perubahan sosial terjadi, maka semua segi kehidupan masyarakat bisa berubah. Perubahan tidak hanya mencakup organisasi lembaga masyarakat dan interaksi sosial, tapi juga cara berpikir serta bersikap dari para kenapa, dalam sosiologi, dikenal pula istilah perubahan sosial budaya, yang berarti gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Namun, kedua proses perubahan itu tetap dapat dibedakan. Mengutip laman Oxford Bibliographies, struktur sosial dan kebudayaan secara konseptual berbeda meski sama-sama dapat terimbas oleh perubahan dalam sistem sosial lebih berkaitan dengan jaringan hubungan dan interaksi antarorang di masyarakat. Sedangkan budaya mengacu kepada cara masyarakat berpikir dan menjalani kehidupan. Dimensi budaya sangat luas karena meliputi bahasa, pengetahuan, kepercayaan, tata nilai, norma, hingga paling mencolok antara perubahan sosial dan budaya terletak pada prosesnya. Mengutip penjelasan dalam Modul IPS terbitan Kemdikbud 202060, perubahan sosial lebih mudah terjadi daripada perubahan kebudayaan. Perubahan kehidupan sosial bisa lebih mudah terjadi karena masyarakat senantiasa menghadapi masalah baru yang membutuhkan penyelesaian. Berbagai perubahan pada aspek sosial sering kali segera memicu efek berantai yang membuat banyak bidang lain turut berubah. Sebagai contoh, ketika aktivitas ekonomi meningkat dan kesejahteraan lebih merata, jumlah orang yang mampu membeli mobil pun bertambah. Di sisi lain, kemajuan industri menyebabkan produksi mobil bisa dikerek dengan cepat. Akibatnya, terjadilah peningkatan jumlah mobil yang beroperasi. Efek berantainya adalah muncul kebutuhan pembangunan jalan baru, SPBU, pabrik suku cadang, hingga bengkel. Proyek jalan baru bisa memicu perubahan sosial lain karena terjadi penggusuran lahan milik sebagian masyarakat. Adapun menjamurnya pabrik perakitan mobil maupun suku cadang bisa memicu perubahan sosial berupa peralihan pekerjaan banyak orang dari petani atau pekerja informal menjadi buruh industri. Sebaliknya, perubahan kebudayaan masyarakat dapat lebih sulit atau lebih lambat terjadi. Sebab, kebudayaan menyangkut nilai dan norma yang tertanam di alam pikiran semua warga budaya hanya mungkin terjadi jika semua golongan masyarakat menerima perubahan dan beradaptasi dengan mengadopsi hal-hal baru, sehingga membuat nilai-nilai, norma, perilaku maupun kebiasaan turut berubah pula. Sebagai contoh, di kebudayaan Jawa, berlaku nilai, norma dan kebiasaan menghormati orang yang lebih tua. Budaya ini diterapkan lewat pemakaian bahasa lebih halus maupun sikap merendahkan tubuh saat bertemu dan bicara dengan orang-orang yang lebih tua. Sekalipun modernisasi dan perubahan sosial di bidang ekonomi, teknologi, hingga pendidikan telah lama dialami oleh masyarakat suku Jawa, budaya penghormatan pada orang tua seperti disebut di atas belum sepenuhnya lenyap. Penggunaan bahasa Jawa krama inggil untuk berbicara pada para orang tua, misalnya, masih lazim digunakan walau kini mulai terkikis. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhalak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu mempengaruhi peruhahan sodial budaya. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat.

makalah perubahan sosial dan kebudayaan