SuratAd Dhuha: Bacaan Latin dan Artinya. 5 hours ago 1 . Surat Ad Dhuha termasuk golongan surat Makkiyah, yang diturunkan sesudah surat Al-Fajr. Related News. Bacaan Surat Ad Dhuha Latin dan Keutamaan Membacanya. Wed, 27 Jul 2022 16:11. Bacaan Niat dan Doa Sholat Dhuha Latin Beserta Artinya. Sun, 24 Jul 2022 06:46. Tata Cara LirikMusik Gambus Ib'ad - Alma ESBEYE. Muslimahdaily - Musik gambus khas Timur Tengah kini kembali ramai diminati netizen. Gambus yang identik dengan selera musik orang dewasa kini juga mulai digemari kaum muda. Tak aneh bila para penyanyi religi tanah air ramai-ramai menyanyikan ulang lagu-lagu khas Timur Tengah, salah satunya Alma dari ESBEYE. Artinya Dan Kami tidak mengutus (rasul-rasul) sebelum engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika Untukdirimu sendiri, ikuti dan ulangilah, Ta'ayin baqii aayamak mimpi di depanmu itu wujudkanlah 'iidhaa baanat huyuuth alshams, wadaa'aa qawlahaa lil'aams Dan akhirnya hari-hari (baikmu) itu, akan menolongmu Wafara liawmika tanafas, hayaatuk tantadhziruk bishuuq Saat sinar matahari muncul, Katakanlah selamat tinggal pada hari kemarin LaguRohani Tinggikan Dirimu Jonathan Prawira Joseph S Key F F C E Bb D C Ku Bersyukur Padamu Tuhan Atas Kasihmu F C E Bb D C A Ku Bermazmur Bagi Namamu Yang Kudus from gratis belajar bahasa inggris tentang anggota tubuh dan fungsinya untuk anak. 14.03.2019 · chord kubersyukur bapa (symphony worship) bait LirikIb'ad Cover Alma Arab dan Indonesia. Menyajikan data lengkap berupa lirik hingga informasi data terkait lagu tersebut. Lirik Lagu Huwannur Dalam Bahasa Indonesia. Lirik menjadi salah satu media pengungkapan isi hati saat melantunkannya. Jawablah wahai yang diriku adalah terbenam dalam rindu padamu, dan mengalir pada. Inilah) suatu surah yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum)nya, dan Kami turunkan di dalamnya tanda-tanda (kebesaran Allah) yang jelas, agar kamu ingat. LirikLagu Setia Untuk Selamanya from ka batin nu geulis. Penciptanya adalah sunan kalijaga (salah satu dari wali songo ). lirik lagu dalan liyane dan artinya, lagunya didi kempot. Jelema palinter dunya beuki maju • chord gitar dan lirik lagu sunda bubuy bulan, lirik lagu : Check spelling or type a new query. Explorethe latest videos from hashtags: #maafdenganliriklagunya, #dengerinliriklagunya, #liriklaguyangsayadengar😂😂, #🤣🤣artinya, #dengarin_liriknya_ganteng, #liriklagubaratdenganartinya, #sukadenganliriklagu, #😄😄😄😄artinya, #🙏artinya, #lirik_lagu_doang👌👌 . Membacasurat Al Mulk. Membaca surat Al Mulk, dapat menjauhkan diri dari maksiat, hingga dihindarkan dari siksaan kubur - Halaman all Sholawatbadar sangat populer di kalangan umat Muslim, khususnya di Indonesia. Pasalnya, sholawat badar telah dinyanyikan oleh beberapa grup band dan penyanyi religi Tanah Air. Sholawat badar berisi bacaan doa dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW serta para ahli (perang) badar. Sholawat ini dikarang oleh seorang tokoh Nahdlatul Ulama bernama KH Berikutini bacaan doa iftitah beserta artinya, diawali dengan allahumma baid baini dan selainnya adalah yang diawali dengan allahu akbar kabira. - Halaman all Selasa, 26 April 2022 GambusGhonnili Syuwayya Syuwayya. Lagu berjudul Ghonnili Syuwayya Syuwayya merupakan lagu gambus populer. Lagu ini sering di bawakan dalam beberapa acara di Tanah Air maupun di Timur Tengah. Lirik lagu ini terdengar sangat nyaman dan tenang. Penyanyi Gambus di Tanah Air yang paling populer adalah Sabyan Gambus. J8Dza3. ib'adi kuntum willa Willagh royibiin Limuro dinkum dayim Dayim sallimiinWa ma qulu ghairullah... Allah~ yikunib'un Killil 'asyiqin Asytaq...asytaq Asytaq wa as al 'ankumil asywaq Lif rogh...lif rogh Lif rogh ma ghayyar 'alay lif rogh 'Asakum ma nasituni 'asakum Wa 'asa ma marhawa ba'di-w kahdzakumNathir hawakum nathir gadir walani gadirWa ma qulu ghairullah... Allah~ yikunib'un Killil 'asyiqinLaila... Laila... Laila... 4XLaila... Laila... Laila... Laila... Laila... Ya Laila...Munyati as-har ma'akum Laila... Laila... Wasytarib omri ridhokum Laila... Laila...'Asakum ma nasituni 'asakum Wa 'asa ma marhawa ba'di-w khadzakumNathir hawakum nathir gadir walani gadirWa ma qulu ghairullah... Allah~ yikunib'un Killil 'asyiqin Baca Juga Lirik Sholawat Ashroqot Syamsu Yaqini yang Dibawakan Nazwa Maulidia Video Lagu Ib'ad dari Alma Berita Terkait Terjemahan Lagu Qoddukal Mayyas yang Disalahartikan Sebagai Sholawat Lirik Lagu Yalal Wathon Cover Sabyan Lirik Lagu Rahmatun Lil'Alameen dari Maher Zain Lirik Lagu Men Makka Lel Madina Cover Alma Esbeye الۤمّۤ ۗ Alif lām mīm. Alif Lām Mīm. اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُوْنَ Aḥasiban-nāsu ay yutrakū ay yaqūlū āmannā wa hum lā yuftanūna. Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan berkata, “Kami telah beriman,” sedangkan mereka tidak diuji? وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ Wa laqad fatannal-lażīna min qablihim falayalamannallāhul-lażīna ṣadaqū wa layalamannal-kāżibīna. Sungguh, Kami benar-benar telah menguji orang-orang sebelum mereka. Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui para pendusta. اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّسْبِقُوْنَا ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ Am ḥasibal-lażīna yamalūnas-sayyi'āti ay yasbiqūnā, sā'a mā yaḥkumūna. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab Kami? Alangkah buruk apa yang mereka tetapkan itu! مَنْ كَانَ يَرْجُوْا لِقَاۤءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ لَاٰتٍ ۗوَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Man kāna yarjū liqā'allāhi fa'inna ajalallāhi la'ātin, wa huwas-samīul-alīmu. Siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Allah, sesungguhnya waktu yang dijanjikan Allah pasti datang. Dia Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ Wa man jāhada fa'innamā yujāhidu linafsihī, innallāha laganiyyun anil-ālamīna. Siapa yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk berbuat kebajikan, sesungguhnya dia sedang berusaha untuk dirinya sendiri karena manfaatnya kembali kepada dirinya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakaya tidak memerlukan suatu apa pun dari alam semesta. وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَحْسَنَ الَّذِيْ كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ Wal-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti lanukaffiranna anhum sayyi'ātihim wa lanajziyannahum aḥsanal-lażī kānū yamalūna. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh pasti akan Kami hapus dosa-dosanya, dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang terbaik dari apa yang selama ini mereka kerjakan. وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۗوَاِنْ جَاهَدٰكَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۗاِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ Wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi ḥusnān, wa in jāhadāka litusyrika bī mā laisa laka bihī ilmun falā tuṭihumā, ilayya marjiukum fa'unabbi'ukum bimā kuntum tamalūna. Kami telah mewasiatkan kepada manusia agar berbuat kebaikan kepada kedua orang tuanya. Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan. وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِى الصّٰلِحِيْنَ Wal-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti lanudkhilannahum fiṣ-ṣāliḥīna. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh pasti akan Kami masukkan mereka dalam golongan orang-orang saleh. وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ فَاِذَآ اُوْذِيَ فِى اللّٰهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللّٰهِ ۗوَلَىِٕنْ جَاۤءَ نَصْرٌ مِّنْ رَّبِّكَ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّا كُنَّا مَعَكُمْۗ اَوَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَعْلَمَ بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعٰلَمِيْنَ Wa minan-nāsi may yaqūlu āmannā billāhi fa'iżā ūżiya fillāhi jaala fitnatan-nāsi kaażābillāhi, wa la'in jā'a naṣrum mir rabbika layaqūlunna innā kunnā maakum, awa laisallāhu bi'alama bimā fī ṣudūril-ālamīna. Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah,” tetapi apabila dia disakiti karena dia beriman kepada Allah, dia menganggap cobaan manusia itu seperti siksaan Allah.[570] Akan tetapi, jika datang pertolongan dari Tuhanmu, pasti mereka akan berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu.” Bukankah Allah paling mengetahui apa yang ada di dalam dada semua manusia? وَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ Wa layalamannallāhul-lażīna āmanū wa layalamannal-munāfiqīna. Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang munafik. وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوْا سَبِيْلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطٰيٰكُمْۗ وَمَا هُمْ بِحٰمِلِيْنَ مِنْ خَطٰيٰهُمْ مِّنْ شَيْءٍۗ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ Wa qālal-lażīna kafarū lil-lażīna āmanuttabiū sabīlanā walnaḥmil khaṭāyākum, wa mā hum biḥāmilīna min khaṭāyāhum min syai'in, innahum lakāżibūna. Orang-orang yang kufur berkata kepada orang-orang yang beriman, “Ikutilah jalan kami dan kami akan memikul dosa-dosa kamu.” Padahal, mereka tidak sanggup sedikit pun memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka orang-orang kafir benar-benar para pendusta. وَلَيَحْمِلُنَّ اَثْقَالَهُمْ وَاَثْقَالًا مَّعَ اَثْقَالِهِمْ وَلَيُسْـَٔلُنَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَمَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ Wa layaḥmilunna aṡqālahum wa aṡqālam maa aṡqālihim wa layus'alunna yaumal-qiyāmati ammā kānū yaftarūna. Mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri dan dosa-dosa orang lain yang mereka perdaya di samping dosa-dosa mereka. Pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan. وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا نُوْحًا اِلٰى قَوْمِهٖ فَلَبِثَ فِيْهِمْ اَلْفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمْسِيْنَ عَامًا ۗفَاَخَذَهُمُ الطُّوْفَانُ وَهُمْ ظٰلِمُوْنَ Wa laqad arsalnā nūḥan ilā qaumihī falabiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna āmān, fa'akhażahumuṭ-ṭūfānu wa hum ẓālimūna. Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim. فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَصْحٰبَ السَّفِيْنَةِ وَجَعَلْنٰهَآ اٰيَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ Fa'anjaināhu wa aṣḥābas-safīnati wa jaalnāhā āyatal lil-ālamīna. Maka, Kami selamatkan Nuh dan para penumpang bahtera serta Kami jadikannya sebagai pelajaran bagi alam semesta. وَاِبْرٰهِيْمَ اِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوْهُ ۗذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ Wa ibrāhīma iż qāla liqaumihibudullāha wattaqūhu, żālikum khairul lakum in kuntum talamūna. Ingatlah Ibrahim ketika berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. اِنَّمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًا وَّتَخْلُقُوْنَ اِفْكًا ۗاِنَّ الَّذِيْنَ تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ لَا يَمْلِكُوْنَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوْا عِنْدَ اللّٰهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوْهُ وَاشْكُرُوْا لَهٗ ۗاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Innamā tabudūna min dūnillāhi auṡānaw wa takhluqūna ifkān, innal-lażīna tabudūna min dūnillāhi lā yamlikūna lakum rizqan fabtagū indallāhir-rizqa wabudūhu wasykurū lahū, ilaihi turjaūna. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah tidak mampu memberikan rezeki kepadamu. Maka, mintalah rezeki dari sisi Allah, sembahlah Dia, dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan. وَاِنْ تُكَذِّبُوْا فَقَدْ كَذَّبَ اُمَمٌ مِّنْ قَبْلِكُمْ ۗوَمَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ Wa in tukażżibū faqad każżaba umamum min qablikum, wa mā alar-rasūli illal-balāgul-mubīnu. Jika kamu mendustakan ajaran Allah, sungguh umat-umat sebelum kamu juga telah mendustakan para rasul. Kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan agama Allah dengan jelas.” اَوَلَمْ يَرَوْا كَيْفَ يُبْدِئُ اللّٰهُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ ۗاِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ Awalam yarau kaifa yubdi'ullāhul-khalqa ṡumma yuīduhū, inna żālika alallāhi yasīrun. Apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian mengembalikannya menghidupkannya lagi? Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَاَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنْشِئُ النَّشْاَةَ الْاٰخِرَةَ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۚ Qul sīrū fil-arḍi fanẓurū kaifa bada'al-khalqa ṡummallāhu yunsyi'un-nasy'atal-ākhirahta, innallāha alā kulli syai'in qadīrun. Katakanlah, “Berjalanlah di muka bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan semua makhluk. Kemudian, Allah membuat kejadian yang akhir setelah mati di akhirat kelak. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. يُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْحَمُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَاِلَيْهِ تُقْلَبُوْنَ Yuażżibu may yasyā'u wa yarḥamu may yasyā'u, wa ilaihi tuqlabūna. Dia Allah akan mengazab siapa yang Dia kehendaki dan merahmati siapa yang Dia kehendaki. Kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan. وَمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ ۖوَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ ࣖ Wa mā antum bimujizīna fil-arḍi wa lā fis-samā'i, wa mā lakum min dūnillāhi miw waliyyiw wa lā naṣīrin. Kamu sama sekali tidak dapat melepaskan diri dari azab Allah di bumi dan di langit. Tidak ada pula pelindung dan penolong bagimu selain Allah.” وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَلِقَاۤىِٕهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ يَىِٕسُوْا مِنْ رَّحْمَتِيْ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ Wal-lażīna kafarū bi'āyātillāhi wa liqā'ihī ulā'ika ya'isū mir raḥmatī wa ulā'ika lahum ażābun alīmun. Orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan-Nya, mereka itu berputus asa dari rahmat-Ku dan mereka itu akan mendapat azab yang pedih. فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا اقْتُلُوْهُ اَوْ حَرِّقُوْهُ فَاَنْجٰىهُ اللّٰهُ مِنَ النَّارِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ Famā kāna jawāba qaumihī illā an qaluqtulūhu au ḥarriqūhu fa anjāhullāhu minan-nāri, inna fī żālika la'āyātil liqaumiy yu'minūna. Maka, tidak ada jawaban kaumnya Ibrahim, selain mengatakan, “Bunuhlah atau bakarlah dia!” Lalu, Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. وَقَالَ اِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْثَانًاۙ مَّوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ ثُمَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَّيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۖوَّمَأْوٰىكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَۖ Wa qāla innamattakhażtum min dūnillāhi auṡānam mawaddata bainikum fil-ḥayātid-dun-yā, ṡumma yaumal-qiyāmati yakfuru baḍukum bibaḍiw wa yalanu baḍukum baḍān, wa ma'wākumun nāru wa mā lakum min nāṣirīna. Dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah berupa berhala-berhala hanyalah untuk menciptakan hubungan harmonis di antara kamu dalam kehidupan dunia. Kemudian, pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk. Tempat kembalimu adalah neraka dan sama sekali tidak ada penolong bagimu.” ۞ فَاٰمَنَ لَهٗ لُوْطٌۘ وَقَالَ اِنِّيْ مُهَاجِرٌ اِلٰى رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ Fa āmana lahū lūṭun, wa qāla innī muhājirun ilā rabbī, innahū huwal-azīzul-ḥakīmu. Maka, Lut membenarkan kenabian Ibrahim. Dia Ibrahim pun berkata, “Sesungguhnya aku berhijrah ke tempat yang diperintahkan Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَجَعَلْنَا فِيْ ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتٰبَ وَاٰتَيْنٰهُ اَجْرَهٗ فِى الدُّنْيَا ۚوَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ Wa wahabnā lahū isḥāqa wa yaqūba wa jaalnā fī żurriyyatihin nubuwwata wal-kitāba wa ātaināhu ajrahū fid-dun-yā, wa innahū fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīna. Kami anugerahkan kepadanya Ibrahim Ishaq dan Yaqub. Kami jadikan pada keturunannya kenabian dan kitab serta Kami berikan kepadanya balasan di dunia. Sesungguhnya di akhirat dia benar-benar termasuk orang-orang saleh. وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اِنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ ۖمَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ Wa lūṭan iż qāla liqaumihī innakum lata'tūnal-fāḥisyata mā sabaqakum bihā min aḥadim minal-ālamīna. Ingatlah ketika Lut berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji homoseksual yang tidak pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu di alam semesta. اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَ ۗفَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ A'innakum lata'tūnar-rijāla wa taqṭaūnas-sabīla, wa ta'tūna fī nādīkumul-munkara, famā kāna jawāba qaumihī illā an qālu'tinā biażābillāhi in kunta minaṣ-ṣādiqīna. Pantaskah kamu mendatangi laki-laki untuk melampiaskan syahwat, menyamun, dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka, jawaban kaumnya tidak lain hanyalah mengatakan, “Datangkanlah kepada kami azab Allah jika engkau termasuk orang-orang benar!” قَالَ رَبِّ انْصُرْنِيْ عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِيْنَ ࣖ Qāla rabbinṣurnī alal-qaumil-mufsidīna. Dia Lut berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab atas kaum yang berbuat kerusakan itu.” وَلَمَّا جَاۤءَتْ رُسُلُنَآ اِبْرٰهِيْمَ بِالْبُشْرٰىۙ قَالُوْٓا اِنَّا مُهْلِكُوْٓا اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ ۚاِنَّ اَهْلَهَا كَانُوْا ظٰلِمِيْنَ ۚ Wa lammā jā'at rusulunā ibrāhīma bil-busyrā, qālū innā muhlikū ahli hāżihil-qaryahti, inna ahlahā kānū ẓālimīna. Ketika utusan-utusan Kami para malaikat datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka berkata, “Sesungguhnya kami akan membinasakan penduduk negeri ini. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang zalim.” قَالَ اِنَّ فِيْهَا لُوْطًا ۗقَالُوْا نَحْنُ اَعْلَمُ بِمَنْ فِيْهَا ۖ لَنُنَجِّيَنَّهٗ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ Qāla inna fīhā lūṭān, qālū naḥnu alamu biman fīhā, lanunajjiyannahū wa ahlahū illamra'atahū kānat minal-gābirīna. Dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya di kota itu ada Lut.” Mereka berkata, “Kami lebih tahu siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya, kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang kafir yang tertinggal.” وَلَمَّآ اَنْ جَاۤءَتْ رُسُلُنَا لُوْطًا سِيْۤءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَّقَالُوْا لَا تَخَفْ وَلَا تَحْزَنْ ۗاِنَّا مُنَجُّوْكَ وَاَهْلَكَ اِلَّا امْرَاَتَكَ كَانَتْ مِنَ الْغٰبِرِيْنَ Wa lammā an jā'at rusulunā lūṭan sī'a bihim wa ḍāqa bihim żaraw wa qālū lā takhaf wa lā taḥzan, innā munajjūka wa ahlaka illamra'ataka kānat minal-gābirīna. Ketika para utusan Kami datang kepada Lut, ia sedih karena kedatangan mereka dan merasa tidak mempunyai kekuatan untuk melindunginya. Mereka pun berkata, “Janganlah takut dan jangan sedih. Sesungguhnya kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu. Dia termasuk orang-orang kafir yang tertinggal.” اِنَّا مُنْزِلُوْنَ عَلٰٓى اَهْلِ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ Innā munzilūna alā ahli hāżihil-qaryati rijzam minas-samā'i bimā kānū yafsuqūna. Sesungguhnya Kami akan menurunkan suatu azab dari langit kepada penduduk negeri ini karena mereka selalu berbuat fasik. وَلَقَدْ تَّرَكْنَا مِنْهَآ اٰيَةً ۢ بَيِّنَةً لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ Wa laqad taraknā minhā āyatam bayyinatal liqaumiy yaqilūna. Sungguh, benar-benar telah Kami tinggalkan darinya suatu tanda yang nyata bagi kaum yang berpikir. وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۙ فَقَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَارْجُوا الْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ ۖ Wa ilā madyana akhāhum syuaibān, faqāla yā qaumibudullāha warjul-yaumal-ākhira wa lā taṡau fil-arḍi mufsidīna. Kepada penduduk Madyan Kami utus saudara mereka, yaitu Syuʻaib. Dia berkata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, harapkanlah pahala hari akhir, dan janganlah berkeliaran di bumi untuk berbuat kerusakan.” فَكَذَّبُوْهُ فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ ۙ Fa każżabūhu fa'akhażathumur-rajfatu fa'aṣbaḥū fī dārihim jāṡimīna. Mereka mendustakannya. Maka, gempa dahsyat menimpa mereka. Lalu, jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggalnya. وَعَادًا وَّثَمُوْدَا۟ وَقَدْ تَّبَيَّنَ لَكُمْ مِّنْ مَّسٰكِنِهِمْۗ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ وَكَانُوْا مُسْتَبْصِرِيْنَ ۙ Wa ādaw wa ṡamūda wa qat tabayyana lakum mim masākinihim, wa zayyana lahumusy-syaiṭānu amālahum faṣaddahum anis-sabīli wa kānū mustabṣirīna. Juga ingatlah kaum Ad dan Samud. Sungguh telah nyata bagi kamu kehancuran mereka dari puing-puing tempat tinggal mereka. Setan menjadikan terasa indah perbuatan buruk mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan Allah, sedangkan mereka dahulu adalah orang-orang yang berpandangan tajam, وَقَارُوْنَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامٰنَۗ وَلَقَدْ جَاۤءَهُمْ مُّوْسٰى بِالْبَيِّنٰتِ فَاسْتَكْبَرُوْا فِى الْاَرْضِ وَمَا كَانُوْا سٰبِقِيْنَ ۚ Wa qārūna wa firauna wa hāmāna, wa laqad jā'ahum mūsā bil-bayyināti fastakbarū fil-arḍi wa mā kānū sābiqīna. dan juga Qarun, Firaun, dan Haman. Sungguh, benar-benar telah datang kepada mereka Musa dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput dari azab Allah. فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْۢبِهٖۙ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚوَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَرْضَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَاۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ Fakullan akhażnā biżambihī, faminhum man arsalnā alaihi ḥāṣibān, wa minhum man akhażathuṣ-ṣaiḥahtu, wa minhum man khasafnā bihil-arḍa, wa minhum man agraqnā, wa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lākin kānū anfusahum yaẓlimūna. Masing-masing dari mereka Kami azab karena dosanya. Di antara mereka ada yang Kami timpakan angin kencang yang mengandung batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Tidaklah Allah menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi dirinya sendiri. مَثَلُ الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَوْلِيَاۤءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوْتِۚ اِتَّخَذَتْ بَيْتًاۗ وَاِنَّ اَوْهَنَ الْبُيُوْتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوْتِۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ Maṡalul-lażīnattakhażū min dūnillāhi auliyā'a kamaṡalil-ankabūti, ittakhażat baitān, wa inna auhanal-buyūti labaitul-ankabūti, lau kānū yalamūna. Perumpamaan orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai pelindung adalah seperti laba-laba betina yang membuat rumah. Sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba. Jika mereka tahu, niscaya tidak akan menyembahnya. اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ مِنْ شَيْءٍۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ Innallāha yalamu mā yadūna min dūnihī min syai'in, wa huwal-azīzul-ḥakīmu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka sembah selain Dia. Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِۚ وَمَا يَعْقِلُهَآ اِلَّا الْعٰلِمُوْنَ Wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nāsi, wa mā yaqiluhā illal-ālimūna. Perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia. Namun, tidak ada yang memahaminya, kecuali orang-orang yang berilmu. خَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّلْمُؤْمِنِيْنَ ࣖ ۔ Khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqqi, inna fī żālika la'āyatal lil-mu'minīna. Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang-orang mukmin. اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ Utlu mā ūḥiya ilaika minal-kitābi wa aqimiṣ-ṣalāhta, innaṣ-ṣalāta tanhā anil-faḥsyā'i wal-munkari, wa lażikrullāhi akbaru, wallāhu yalamu mā taṣnaūna. Bacalah Nabi Muhammad Kitab Al-Qur’an yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah salat itu lebih besar keutamaannya daripada ibadah yang lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. ۞ وَلَا تُجَادِلُوْٓا اَهْلَ الْكِتٰبِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۖ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ وَقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا بِالَّذِيْٓ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَاُنْزِلَ اِلَيْكُمْ وَاِلٰهُنَا وَاِلٰهُكُمْ وَاحِدٌ وَّنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ Wa lā tujādilū ahlal-kitābi illā bil-latī hiya aḥsanu, illal-lażīna ẓalamū minhum wa qūlū āmannā bil-lażī unzila ilainā wa unzila ilaikum wa ilāhunā wa ilāhukum wāḥiduw wa naḥnu lahū muslimūna. Janganlah kamu mendebat Ahlulkitab melainkan dengan cara yang lebih baik, kecuali terhadap orang-orang yang berbuat zalim di antara mereka. Katakanlah, “Kami beriman pada kitab yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu. Hanya kepada-Nya kami berserah diri.” وَكَذٰلِكَ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَۗ فَالَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖۚ وَمِنْ هٰٓؤُلَاۤءِ مَنْ يُّؤْمِنُ بِهٖۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الْكٰفِرُوْنَ Wa każālika anzalnā ilaikal-kitāba, fal-lażīna ātaināhumul-kitāba yu'minūna bihī, wa min hā'ulā'i may yu'minu bihī, wa mā yajḥadu bi'āyātinā illal-kāfirūna. Demikianlah Kami turunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu. Adapun orang-orang yang telah Kami berikan Kitab Taurat dan Injil, mereka beriman kepadanya Al-Qur’an. Di antara mereka orang-orang kafir Makkah, ada pula yang beriman kepadanya. Tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami, kecuali orang-orang kafir. وَمَا كُنْتَ تَتْلُوْا مِنْ قَبْلِهٖ مِنْ كِتٰبٍ وَّلَا تَخُطُّهٗ بِيَمِيْنِكَ اِذًا لَّارْتَابَ الْمُبْطِلُوْنَ Wa mā kunta tatlū min qablihī min kitābiw wa lā takhuṭṭuhū biyamīnika iżal lartābal-mubṭilūna. Engkau Nabi Muhammad tidak pernah membaca suatu kitab pun sebelumnya Al-Qur’an dan tidak pula menuliskannya dengan tangan kananmu. Sekiranya engkau pernah membaca dan menulis, niscaya orang-orang yang mengingkarinya ragu bahwa ia dari Allah. بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَ Bal huwa āyātum bayyinātun fī ṣudūril-lażīna ūtul-ilma, wa mā yajḥadu bi'āyātinā illaẓ-ẓālimūna. Sebenarnya, ia Al-Qur’an adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami, kecuali orang-orang zalim. وَقَالُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ اٰيٰتٌ مِّنْ رَّبِّهٖ ۗ قُلْ اِنَّمَا الْاٰيٰتُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ Wa qālū lau lā unzila alaihi āyātum mir rabbihī, qul innamal-āyātu indallāhi, wa innamā ana nażīrum mubīnun. Mereka orang-orang kafir berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya bukti-bukti mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah Nabi Muhammad, “Bukti-bukti mukjizat itu hanya ada di sisi Allah, sedangkan aku hanyalah pemberi peringatan yang jelas.” اَوَلَمْ يَكْفِهِمْ اَنَّآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ يُتْلٰى عَلَيْهِمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَرَحْمَةً وَّذِكْرٰى لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ࣖ Awalam yakfihim annā anzalnā alaikal-kitāba yutlā alaihim, inna fī żālika laraḥmataw wa żikrā liqaumiy yu'minūna. Tidak cukupkah bagi mereka bahwa Kami menurunkan Kitab Al-Qur’an kepadamu yang dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya di dalam Al-Qur’an itu benar-benar terdapat rahmat dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. قُلْ كَفٰى بِاللّٰهِ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ شَهِيْدًاۚ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوْا بِاللّٰهِ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ Qul kafā billāhi bainī wa bainakum syahīdān, yalamu mā fis-samāwāti wal-arḍi, wal-lażīna āmanū bil-bāṭili wa kafarū billāhi ulā'ika humul-khāsirūna. Katakanlah Nabi Muhammad, “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Orang-orang yang memercayai kebatilan dan kufur kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi.” وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِۗ وَلَوْلَآ اَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَاۤءَهُمُ الْعَذَابُۗ وَلَيَأْتِيَنَّهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ Wa yastajilūnaka bil-ażābi, wa lau lā ajalum musammal lajā'ahumul-ażābu, wa laya'tiyannahum bagtataw wa hum lā yasyurūna. Mereka minta agar engkau menyegerakan datangnya azab. Kalau bukan karena waktunya telah ditetapkan, niscaya azab datang kepada mereka. Azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya. يَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِۗ وَاِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيْطَةٌ ۢبِالْكٰفِرِيْنَۙ Yastajilūnaka bil-ażābi, wa inna jahannama lamuḥīṭatum bil-kāfirīna. Mereka minta agar engkau menyegerakan turunnya azab. Sesungguhnya neraka Jahanam benar-benar meliputi orang-orang kafir يَوْمَ يَغْشٰىهُمُ الْعَذَابُ مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْ وَيَقُوْلُ ذُوْقُوْا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ Yauma yagsyāhumul-ażābu min fauqihim wa min taḥti arjulihim wa yaqūlu żūqū mā kuntum tamalūna. pada hari ketika azab menutupi mereka dari atas dan dari bawah kakinya. Allah berfirman, “Rasakanlah balasan apa yang selama ini kamu kerjakan!” يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ اَرْضِيْ وَاسِعَةٌ فَاِيَّايَ فَاعْبُدُوْنِ Yā ibādiyal-lażīna āmanū inna arḍī wāsiatun fa iyyāya fabudūni. Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku itu luas, maka menyembahlah hanya kepada-Ku. كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ Kullu nafsin żā'iqatul-mauti, ṡumma ilainā turjaūna. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan. وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ نِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۖ Wal-lażīna āmanū wa amiluṣ-ṣāliḥāti lanubawwi'annahum minal-jannati gurafan tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā, nima ajrul-āmilīna. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh benar-benar akan Kami tempatkan mereka pada tempat tinggal yang mulia di dalam surga. Mengalir di bawahnya sungai-sungai dan mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal saleh. الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ Al-lażīna ṣabarū wa alā rabbihim yatawakkalūna. Yaitu orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya. وَكَاَيِّنْ مِّنْ دَاۤبَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَاۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ Wa ka'ayyim min dābbatil lā taḥmilu rizqahā, allāhu yarzuquhā wa iyyākum, wa huwas-samīul-alīmu. Betapa banyak hewan bergerak yang tidak dapat mengusahakan rezekinya sendiri. Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۗفَاَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ Wa la'in sa'altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara layaqūlunnallāhu, fa'annā yu'fakūna. Jika engkau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi serta menundukkan matahari dan bulan,” pasti mereka akan menjawab, “Allah.” Maka, mengapa mereka bisa dipalingkan? اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ Allāhu yabsuṭur-rizqa limay yasyā'u min ibādihī wa yaqdiru lahū, innallāha bikulli syai'in alīmun. Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia pula yang menyempitkan rezeki baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ مَّنْ نَّزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُوْلُنَّ اللّٰهُ ۙقُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ۗبَلْ اَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُوْنَ ࣖ Wa la'in sa'altahum man nazzala minas-samā'i mā'an fa'aḥyā bihil-arḍa mim badi mautihā layaqūlunnallāhu, qulil-ḥamdu lillāhi, bal akṡaruhum lā yaqilūna. Jika engkau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menurunkan air dari langit, lalu dengan air itu menghidupkan bumi setelah mati,” pasti mereka akan menjawab, “Allah.” Katakanlah, “Segala puji bagi Allah.” Akan tetapi, kebanyakan mereka tidak mengerti. وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌۗ وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُۘ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ Wa mā hāżihil-ḥayātud-dun-yā illā lahwuw wa laibun, wa innad-dāral-ākhirata lahiyal-ḥayawānu, lau kānū yalamūna. Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah senda gurau dan permainan. Sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya seandainya mereka mengetahui. فَاِذَا رَكِبُوْا فِى الْفُلْكِ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ فَلَمَّا نَجّٰىهُمْ اِلَى الْبَرِّ اِذَا هُمْ يُشْرِكُوْنَۙ Fa'iżā rakibū fil-fulki daawullāha mukhliṣīna lahud-dīna, falammā najjāhum ilal-barri iżā hum yusyrikūna. Apabila naik ke dalam bahtera, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian ikhlas kepada-Nya. Akan tetapi, ketika Dia Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka kembali mempersekutukan Allah. لِيَكْفُرُوْا بِمَآ اٰتَيْنٰهُمْۙ وَلِيَتَمَتَّعُوْاۗ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ Liyakfurū bimā ātaināhum, fasaufa yalamūna. Biarkanlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami anugerahkan kepada mereka dan biarkanlah mereka hidup bersenang-senang dalam kekafiran. Kelak mereka akan mengetahui akibat perbuatannya. اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْۗ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَكْفُرُوْنَ Awalam yarau annā jaalnā ḥaraman āminaw wa yutakhaṭṭafun-nāsu min ḥaulihim, afabil-bāṭili yu'minūna wa binimatillāhi yakfurūna. Tidakkah mereka memperhatikan bahwa Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, padahal manusia di sekitarnya sering mengalami penculikan? Mengapa setelah nyata kebenaran mereka masih percaya kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat Allah? وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِالْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهٗ ۗ اَلَيْسَ فِيْ جَهَنَّمَ مَثْوًى لِّلْكٰفِرِيْنَ Wa man aẓlamu mimmaniftarā alallāhi każiban au każżaba bil-ḥaqqi lammā jā'ahū, alaisa fī jahannama maṡwal lil-kāfirīna. Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan kepada Allah atau orang yang mendustakan kebenaran ketika kebenaran itu datang kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam ada tempat bagi orang-orang kafir? وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ Wal-lażīna jāhadū fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lamaal-muḥsinīna. Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencari keridaan Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan. Kuntum memiliki 3 adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya dari kuntum dapat masuk ke dalam jenis kiasan sehingga penggunaan kuntum dapat bukan dalam arti yang memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga kuntum dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Kuntum Nomina kata benda Kuncup bunga yang hampir mekar berkembang. Contoh Kuntum mawar merahKata penggolong untuk bunga. Contoh Tiga kuntum bunga kembojaGadis muda Kata Turunan Kuntum MenguntumSekuntumTerkuntum Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti kata kuntum adalah kuncup bunga yang hampir mekar berkembang. Contoh Kuntum mawar merah. Arti lainnya dari kuntum adalah kata penggolong untuk bunga. Contoh Tiga kuntum bunga kemboja. - Lagu Ib'ad yang dibawakan oleh Alma Esbeye ini adalah salah satu musik genre gambus, yang cukup banyak diminati. Apalagi dengan vokal dari Alma, yang memiliki suara yang merdu dan suara cengkok yang khas. Ummu Salamah, atau yang lebih dikenal sebagai Alma Esbeye lahir 13 Maret 2000 adalah seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia. Alma merupakan wanita yang tergabung dalam grup musik Esbeye Gambus sebagai vokalis. Tak banyak yang tahu, inilah sosok vokalis grup musik religi yang akrab disapa Alma Esbeye. Pemilik nama lengkap Ummu Salamah ini tergabung dalam grup musik islami bernama Esbeye. Seperti yang diketahui, Esbeye merupakan grup musik Gambus yang dinaungi oleh label Oum Productions dan aktif sejak tahun 2015 lalu. Nah, gadis kelahiran Jakarta, 13 Maret 2000 bernama Ummu Salamah inilah yang menjadi ikon grup musik Esbeye. Anak-anak muda juga kini banyak yang senang dengan musik yang berasal dari negara-negara Arab, karena cukup enak didengar. Terutama yang sudah dicover oleh beberapa penyanyi gambus yang cukup terkenal. Mengenal lebih dekat Alma Esbeye yang merupakan vokalis grup musik religi yang punya suara merdu. Sejumlah single dan cover telah dibawakan Alma bersama grup musik Esbeye yang digawanginya bersama anggota lainnya. Judul single yang telah dibawakan oleh Alma Esbeye di antaranya Ampunanmu 2020, Sirah Nabawiyah Kisah Anak Yatim 2020, Al Musthofa feat Sabyan Gambus 2020 dan Ya Nabi Salam 'Alayka . Berikut UrbanJabar sajikan lirik lagu Ib'ad yang dibawakan oleh Alma, baik dalam bahasa Arab maupun bahasa Latin agar mudah diikuti. Yuk kita simak saja di bawah ini. إبعاد كنتم وإلا قريبين المراد إنكم دايم سالمين ماأقول غير الله .. الله يكون بعون كل العاشقين أشتاق .. واسأل عنكم الأشواق الفراق ماغيَّر علي الفراق عساكم مانسيتوني عساكم وعسى مامر هوى بعدي وخذاكم ناطر هواكم ناطر .. قادر ولاني قادر ومااقول غير الله .. الله يكون بعون كل العاشقين ليله.. ليله .. ليله .. ياليله مُنيتي أسهر معاكم ليله وأشتري بعمري رِضاكم ليله يراودني أمل في ليله القاكم وأطرِّز بالفرح أحزان فرقاكم Ib'adi kuntum willa Willagh royibiin Limuro dinkum dayim Dayim sallimiin Wa ma qulu ghairullah... Allah~ yikunib'un Killil 'asyiqin Asytaq...asytaq Asytaq wa as al 'ankumil asywaq Lif rogh...lif rogh Lif rogh ma ghayyar 'alay lif rogh 'Asakum ma nasituni 'asakum Wa 'asa ma marhawa ba'di-w kahdzakum Nathir hawakum nathir gadir walani gadir Wa ma qulu ghairullah... Allah~ yikunib'un Killil 'asyiqin Laila... Laila... Laila... 4X Laila... Laila... Laila... Laila... Laila... Ya Laila... Munyati as-har ma'akum Laila... Laila... Wasytarib omri ridhokum Laila... Laila... 'Asakum ma nasituni 'asakum Wa 'asa ma marhawa ba'di-w khadzakum Nathir hawakum nathir gadir walani gadir Wa ma qulu ghairullah... Allah~ yikunib'un Killil 'asyiqin.***

lirik ib ad kuntum dan artinya